This Blog is my space for share idea with a lot of people in internet. My blog contain about my opinion about world especially in Indonesia. Topic will be included are Forestry, Products, Love, Poem, Komputer & Technology, etc...

Friday, December 31, 2004

Deteksi Otomatis buat Gambar Po

Sepertinya semua mungkin saja dibuat oleh manusia. Baru-baru ini aku dapat link dari Arum, temen kerja gue di ICRAF. Ternyata gampar porno itu bisa dideteksi secara otomatis. Dan sistem deteksi otomatis itu ternyata sudah dipatenkan. Kebayang ga sih bagaimana membuat sebuah formulasi rumus untuk mendeteksi gambar porno ???

Linknya ada di

http://www.uspto.gov/web/patents/patog/week24/OG/html/
1283-3/US06751348-20040615.html


Tapi yang menarik adalah rumus yang digunakan....
ternyata teknik yang digunakan adalah sederhana..yaitu dengan menggunakan variance/simpangan baku dari warna. Teknik ini memanfaatkan pixel dari sebuah images.
Jika V > 10 maka gambar tersebut bukanlah gambar porno namun jika V (variance) < 10 maka itu adalah gambar porno...dalam hal ini sistem mendeteksi sebagai kulit dari wanita. Sample yang mreka ambil ternyata dari paha wanita...gila ga tuh...

Detailnya baca aja di webnya..takutnya gue salah terjemahin....

Thursday, December 30, 2004

Salut for Pedagang Kain di Mayestik

Ini adalah sebuah kisah nyata bahwa di Indonesia tercintaku masih ada rasa kepedulian terhadap sesama saudara. Terima kasih buat Hani yang mau berbagi cerita di milis...
Semoga kisah ini bermanfaat...
=============================================
Di sisi lain, aku pingin sekali berbagi kisah nyata yangmengharukan..tadi pagi aku dan beberapa orang tua murid di sekolah anakku ke pasar mayestik (pasarnya, bukan toko tekstil), untuk beli kain kafan selimut. Kami bawa uang amanah teman-teman, yang kami pikir sudah banyaksekali..lalu dengan yakin menanyakan harga kain untuk kafan dan setelahdihitung-hitung, kami sampai terduduk karena sadar bahwa ternyata uang yang kami bawa cuma cukup untuk kafan sekitar 20 jenazah. Rasanya pedih banget, membayangkan perbandingan angka korban tewas dan jumlah kain yangbisa kamisumbangkan. Padahal kami belum tanya harga selimut.

Ada rasa putus asa,juga keinginan untuk urung saja membeli kafan dan selimut. Mungkin sebaiknya masukkan ke rekening2 bantuan saja uangnya...di tengah diskusi keraguan untuk membeli, si empunya kios menghampirikami, bertanya tentang tujuan kami beli kain kafan sekian banyak. Kamiceritakan bahwa ada rekan yang akan berangkat ke Aceh dan kami ingin menitipkan bantuan. Lalu beliau bertanya, apa boleh menitipkan bantuan juga? Dan begitu kami iyakan.. langsung beliau menyuruh anak buahnya kesana kemari.. ternyata menyampaikan pada sesama pedagang kain tentangbantuan untuk Aceh itu. Dalam waktu setengah jam, pedagang-pedagang lain berdatanganmembawasetumpuk kain kafan dan bahan flannel yang sudah dipotong-potonguntuk jadiselimut, ada yg untuk anak, ada juga yang untuk dewasa... jumlahnya ratusan.. dan semuanya disumbangkan. Mereka sampai membantu mengangkut kemobil, dan ketika para kuli angkut ini mau kami berikan tip, merekamenolak. Bahkan sempat2nya mereka bilang "titip salam bu untuk semua diAceh.. semogaAllah segera mengangkat penderitaan mereka"..aku merinding.. sampai sekarang pun kalau ingat kekagetanku ketikasekonyong-konyong banyak pedagang mendatangi toko itu dengan setumpuk bahan,aku masih sesak dengan haru.. antar! a pilu mempertanyakan kenapaharus lewatmusibah yang seberat ini ya Allah, kekompakan toleransi terbangun...?? danjuga bahagia karena ternyata masih begitu banyak hati yang tulus dibumibangsaku ini...semoga saudara-saudara kita di Aceh bisa merasakan hangatnya hati kita-kita di seluruh penjuru tanah air dan bahkan dunia, menggenggam merekadalamdo'a.. aamiin/hanni

Born Free

Kadang kita sebagai manusia tidak menyadari perbuatan kita terhadap alam. Kita menganggap alam begitu liar sehingga kita ingin menjadikannya jinak, seperti yang kita inginkan. Dengan segala kuasa dan teknologi yang kita miliki, manusia ingin menjadikan alam yang liar seperti yang diinginkannya.
Keinginan manusia untuk menjinakkan alam kadang membuatnya menjadi serakah. Buldozer membabat hutan yang ada. Hanya demi memenuhi kebutuhan manusia akan kayu, pulp, dan hasil hutan lainnya. Mesin-mesin raksasa membuat alam yang liar akhirnya menyerah dan tunduk kepada manusia.

Namun kadang keinginan manusia untuk membuat alam lebih jinak secara sederhana pun akan mengganggu kehidupan satwa liar yang ada. Ketika seekor kupu-kupu sedang berusaha keras keluar dari kepompongnya, bisa jadi manusia yang berhati baik berusaha membantu dengan merobek kepompong tersebut. Namun tahukah apa yang terjadi ketika anda membuka kepompong tersebut maka anda akan membawa kesulitan bagi kupu-kupu tersebut. Kupu-kupu tersebut tidak akan dapat terbang karena sayapnya penuh dengan cairan. Cairan itu sebenarnya bisa cepat kering bila anda tidak membantunya merobek kepompongnya karena pada kenyataannya selaput kepompong membantunya untuk memompa cairan itu keluar dari sayapnya.

Anda mungkin suka memelihara iguana. Namun disaat hewan ini telah menjadi dewasa maka ia menjadi sosok yang menyeramkan dan galak. Maka anda pun memutuskannya untuk melepas di alam bebas. Namun pernahkah terlintas dalam benak anda jika tindakan anda ini salah. Di habitat aslinya iguana adalah pemanjat yang baik. Dengan melepaskannya di alam bebas maka pada dasarnya anda mengganggu keseimbangan alam yang ada. Anda telah memasukkan satu pemangsa dalam ekosistem yang ada. Iquana ini akan memakan telur burung yang ada dan secara otomatis akan mengganggu keberlanjutan keturunan spesies burung tersebut.

Alam dan ekosistemnya dilahirkan bebas dalam keseimbangan tertentu. Kita sebagai manusia kadang tidak menyadarinya. Kadang kita terlalu brutal pada alam namun kadang juga terlalu ingin berbaik hati. Pada dasarnya keduanya tidak baik, yang terbaik adalah membebaskan alam dan isinya sesuai aslinya dan manusia tidak berhak mengambil keputusan tanpa didasari sebuah pemahaman yang mendalam terhadapnya.

Anda mungkin pernah membaca novel ”Born Free” karya Jay Anderson. Novel ini dibuat berdasarkan kisah nyata sang penulis ketika berada di Afrika. Kita akan melihat bahwa keramahan manusia yang berlebihan terhadap komponen alam akan menjadikan sebuah kesulitan terhadap komponen tersebut untuk kembali pada sifat yang sebenarnya.
Suatu ketika suami Jay Anderson yang merupakan pemburu singa menemukan tiga ekor anak singa pada saat perburuannya. Dia membawanya ke pondokan dan mengasuh mereka. Namun suatu ketika mereka memutuskan untuk menyerahkan anak singa ini ke kebun binatang. Dari ketiga anak singa ini Jay paling berat untuk berpisah dari Elsa, ikatan batinnya pada Elsa demikian pula sebaliknya Elsa terhadap Jay membuat keduanya sulit berpisah. Jay berat hati memasukkan Elsa ke kebun binatang mengingat Elsa pernah menyelamatkannya dari gigitan ular kobra.

George,suami Jay menyadari hal ini. Ia pun tidak jadi menyerahkan Elsa ke kebun binatang. Elsa kecil pun dengan cepat tumbuh menjadi singa dewasa namun ia tidak pernah dewasa. Karena ia tidak mampu mencari makan sendiri dan tidak mampu bertahan di alam bebas.
Naluri Elsa sebagai singa tetap ada, suatu hari ia mencoba mengganggu kawanan gajah liar. Ia berhasil menggiring seekor gajah kecil ke pondokan Jay walaupun karena perbuatannya ia membuat kawanan gajah liar ini merusak kampung sekitarnya. Akhirnya terpaksa Jay mengganti semua biaya kerusakan yang ditimbulkannya.

Elsa pun semakin dewasa dan Jay tak bisa terus menahan Elsa. Jay dihadapkan pada satu pilihan untuk menyerahkan Elsa ke kebun binatang sesuai peraturan pemerintah Kenya. Namun Jay bersikukuh untuk melepaskan Elsa ke alam bebas. Karena menurut Jay, ”Elsa is born free and she must comeback as free”. Jay mendapat kesempatan tiga bulan untuk melatih Elsa agar siap kembali ke habitatnya. Namun ini bukan hal yang mudah.
Jay bersama suaminya membawa Elsa ke cagar alam tempat ia pertama kali ditemukan. Ia dilepas ke cagar alam tersebut. Namun ternyata Elsa bahkan tidak mampu mencari binatang buruannya. Ia menganggap berburu bukanlah sebuah keharusan melainkan sebuah permainan. Suatu ketika Elsa berhasil mengejar seekor babi hutan namun ia bahkan tak mampu membunuh babi tersebut dan babi itu menyerang balik sehingga menyebabkan sejumlah luka.

Jay juga mengenalkan Elsa pada singa jantan, Jay memaksanya turun dari atap mobilnya hanya untuk memaksa Elsa mengenal pasangannya. Jay bersama suaminya mengambil zebra hasil sisa buruan kawanan singa untuk digunakan pemancing Elsa dan singa jantan yang diharapkan menjadi pasangan Elsa. Awalnya usaha mereka cukup berhasil baik hingga keesokan harinya ketika Jay dan George menengok Elsa ternyata binatang pancingan dan singa jantan itu menghilang. Hanya ada Elsa yang menunggu kedatangan Jay dan suaminya.
Namun Elsa secara bertahap mulai pergi berhari-hari dan tidak pulang ke pondokan Jay. Nampaknya ia mulai sadar untuk kembali ke alam. Walaupun begitu bagi Elsa ini hanyalah sebuah puasa. Karena Elsa masih belum mampu mencari binatang buruan sendiri. Elsa tetap kembali ke pondokan Jay untuk mengenyangkan perutnya. Setelah itu ia pergi selama beberapa hari.

Suatu ketika Elsa pulang dalam kondisi luka parah. Nampaknya kawanan singa tidak menerima Elsa. Ia menderita trauma dan terus berada di pondokan Jay. Sampai pada suatu ketika Jay bersama George mengajak Elsa untuk berburu. Keajaiban pun datang di hari itu. Elsa yang baru saja sembuh dari traumanya menyadari bahwa ia adalah seekor singa yang harus mampu bertahan hidup di habitatnya. Elsa pun mengejar babi hutan dengan semangat dan berhasil menangkap buruannya tersebut.

Jay dan George sadar bahwa Elsa siap dilepas bersama kawanan singa lainnya. Walaupun untuk melepasnya bersama kawanan singa, resikonya adalah kematian bagi Elsa. Karena Elsa harus mampu mengalahkan betina dominan yang ada di kawanan tersebut. Namun hari itu mereka berhasil melepas Elsa bersama kawanan singa di sebuah bukit.
Jay dan George pun kembali ke Inggris. Setahun kemudian mereka kembali ke Kenya untuk berlibur selama seminggu. Mereka pun berusaha mencari Elsa. Namun pencarian mereka tidak membawa hasil. Elsa telah menyatu dengan alam dan sekarang ia terlahir dalam kebebasan (born free). Di hari terakhir liburan, Elsa datang bersama tiga anaknya ke perkemahan Jay dan George. Mereka pun sungguh bahagia dan ternyata walaupun telah berada di alam bebas, Elsa sangat ramah menghibur kerinduan mereka. Sampai akhirnya Elsa dijemput oleh singa jantan pasangannya sehingga Jay dan George harus kembali merelakan berpisah kembali dari Elsa.

Anda mungkin tidak percaya pada kisah ini. Kami pun tidak percaya akan cerita ini tapi ini adalah sebuah kisah nyata. Kisah ini diceritakan kepada anda bukan bermaksud mengajak anda memelihara singa tentunya.

Cerita ini membuktikan bahwa manusia tidak berhak untuk berusaha merubah kondisi alam yang ada. Ketika Jay berusaha berbaik hati terhadap Elsa pada dasarnya ia menimbulkan kesulitan terhadap Elsa. Elsa yang hidup bersama manusia menjadi kehilangan nalurinya sebagai singa. Namun Elsa masih beruntung karena ia mampu kembali ke kawanannya di alam bebas. Ketika manusia ikut campur dalam komponen alam maka pada dasarnya ia telah mengganggu keseimbangan yang ada. Satu-satunya campur tangan manusia yang paling bijak adalah menjaga manusia lain untuk tidak mengganggu keseimbangan yang ada. Kita harus sadar bahwa alam dilahirkan bebas dan kita tidak berhak mengganggu kebebasannya.

*)Tulisan ini diilhami dari Film ”Born Free” yang dibuat dari novel kisah nyata Jay Anderson. Novel ini dibuat berdasar pengalamannya ketika berada di Kenya selama menemani tugas suaminya sebagai pemburu singa. Masa itu pemburu singa diperlukan untuk menjaga jumlah singa yang ada sehingga mereka tidak mengganggu wilayah perkampungan manusia.
(c)kuhs production

Spider Learning...

Tanpa aku perhatikan ketika aku asyik mengetik untuk mengerjakan sebuah artikel ternyata ada seekor laba-laba yang telah menunggu mangsa. Aku tak pernah tahu kapan ia memasang jaring tersebut. Tubuhnya yang kecil dengan berbekalkan jaring yang ia pasang tak membuatnya menyerah untuk menunggu mangsanya. Mangsa yang tentu saja bagi orang yang beriman merupakan rizki yang Alloh karuniakan kepada sang laba-laba kecil tersebut.
Hujan mengguyur Bogor dengan derasnya, menidurkan mereka yang telah seharian lelah bekerja. Namun hujan itu membawa rahmat bagi sang laba-laba kecil ini. Hujan telah membuat laron (sejenis rayap) beterbangan keluar dari sarangnya. Sebagaimana seperti sifat serangga yang lain, mereka akan menyukai cahaya lampu. Laron ini beterbangan memasuki kamarku yang kebetulan jendelanya terbuka. Ruanganku dalam waktu singkat telah penuh dengan mereka.

Beterbangan dengan riang di sekitar bola lampu. Lalu kadang turun ke lantai kamarku. Beberapa di antara mereka ada pula yang terbang ke arah layar monitor komputerku. Namun di antara yang terbang di sekitar layar monitorku ada salah satu dari mereka yang tertarik dengan sebuah jaring kecil yang telah dipasang oleh laba-laba kecil tadi. Begitu laron itu menyentuh jaring yang ada maka laba-laba pun dengan cepat meluncurkan jaring tipis ke sayap laron. Hingga laron yang ukuran tubuhnya beberapa kali lipat lebih besar dari laba-laba pun tidak dapat menggerakkan sayapnya dengan bebas.

Laron itu berusaha lepas namun semuanya sia-sia. Semakin ia meronta maka laba-laba itu semakin kuat pula mengikat sayap sang laron. Ketika laron meronta maka laba-laba menambahkan tembakan jaringnya ke arah sayap laron. Hingga makin lama sayap laron sudah terikat penuh oleh jaring sang laba-laba. Hingga akhirnya laron itu pun menyerah karena telah kehabisan tenaga. Dengan leluasa akhirnya sang laba-laba membungkus mangsanya. Ia menarik mangsanya terlebih dahulu agar dekat dengan pusat jala. Kemungkinan ia lakukan hal ini untuk mengurangi kemungkinan lepasnya mangsa. Walau tubuhnya kecil namun laba-laba itu dengan bantuan jaringnya yang kuat mampu menarik mangsa yang ukuran tubuhnya beberapa kali lipat lebih besar. Ia membungkus mangsanya dengan jaringnya hingga membentuk seperti kepompong. Seluruh tubuh laron yang sudah lemah itu akhirnya tertutup dengan jaring-jaring halus yang rapi.

Sebuah Pelajaran
Jika kita mau berpikir maka tampak adanya kekuasaan Alloh. Dia tidak akan pernah lupa untuk mengurus alam semesta ini hingga tingkat terkecil walaupun itu adalah sel. Segala dicipta begitu rapi dan penuh keteraturan. Seharusnya kita sebagai manusia tidak boleh menyerah seperti sang laba-laba kecil. Dengan penuh kesabaran ia memasang jaring sebagai sebuah usahanya untuk memperoleh rizki. Mungkin bisa jadi laba-laba kecil itu telah menantikan rizkinya selama beberapa hari. Namun dengan penuh sabar ia menanti datangnya rizki itu dengan terus berusaha (ikhtiar) dalam bentuk menunggu jaring yang telah terpasang. Akhirnya penantiannya itu dijawab oleh Alloh dalam bentuk tersangkutnya laron tersebut.
Apakah kita sebagai manusia tidak mengambil pelajaran dari kejadian kecil yang luar biasa ini ? Apakah kita akan menyerah dari kesulitan-kesulitan yang diujikan Alloh kepada kita ?
Kita sebagai sebuah makhluk yang sempurna di antara makhluknya yang lain seharusnyalah dapat mengambil ibrah (hikmah dari suatu kejadian). Laba-laba kecil di atas merupakan ibrah dari sebuah kesabaran dan ikhtiar yang luar biasa untuk memperoleh rizki Alloh. Kita sebagai makhluk yang dikaruniai dengan akal seharusnya tidak menyerah dalam usaha mencari rizkinya. Di tengah kesulitan-kesulitan yang ada maka hendaknya terus bersabar dan meningkatkan ikhtiar yang ada.

Bahkan sebenarnya Al Quran menyebutkan bawa rumah laba-laba adalah rumah yang terlemah. ”Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Alloh adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui” (Al Ankabuut : 41).
Ketika Al Quran menyebutkan rumah laba-laba adalah rumah yang terlemah, masihkah kita sebagai manusia akan menyerah ketika kita dirundung kesulitan. Padahal derajat kita adalah sebagai makhluk yang tertinggi.

Sahabatku, saudara seiman, di mana pun engkau berada. Ketika engkau mengalami kesulitan dalam mencari rizki Alloh (misalnya: kesulitan mencari kerja) hendaknya kalian jangan menyerah. Mintalah perlindungan kepada Alloh, karena Dialah yang mengatur segala ketentuan tentang diri kita.
Ambillah pelajaran dari sang laba-laba kecil, laba-laba yang dengan sabar dan ikhtiar mencari rizkinya.

Semoga anda semua dimudahkan jalan dalam usaha mencari rizki Alloh.
Amin.....

(c)kuhs production

DemoKrasi or Demo Crazy...???

Demokrasi adalah sebuah cara lama usaha manusia mengorganisasikan kumpulan manusia. Karena dengan hanya mengorganisasikan manusia maka manusia bisa saling berbagi peran, tugas, tanggungjawab, dan kekuasaan tentunya.

Bangsa Yunani menetapkan demokrasi sebagai cara mereka untuk mengatur hidupnya laju pemerintahan bangsa. Demos dan cratos adalah dua kata yang melandasi demokrasi. Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang semua kekuasaannya diserahkan kepada rakyat. Tapi apakah bisa semuanya diserahkan kepada rakyat ??? Rakyat siapa dan rakyat yang mana ???

Dalam sebuah organisasi kecil maka kita bisa berkata bahwa semuanya bisa diserahkan kepada anggota organisasi (baca : rakyat). Tapi itupun susah karena setiap manusia punya kepala dan setiap kepala punya kehendak. Demokrasi pun mulai menjadi sebuah kebingungan dan mengalami kerancuan. Akhirnya demokrasi pun mengambil kompromi agar tetap mencerminkan kekuasaan rakyat maka dia menjelma ke dalam keterwakilan. Dalam hal ini kekuasaan rakyat diterjemahkan dalam keterwakilan Tapi apakah benar dia selalu menjelma ke dalam keterwakilan ???

Demokrasi pun berjalan melintasi ruang dan waktu. Ia menyebar ke setiap bangsa di dunia. Ia bisa menjelma pula menjadi dua sisi yang berbeda baik sebagai obat tapi bisa pula sebagai racun. Ia pun harus menghadapi lawan tangguh berupa diktator, rezim, dan berbagai bentuk makar lain yang berusaha membunuh demokrasi.

Tapi sebenarnya apakah benar ketika kita melandaskan sesuatu kepada yang terbanyak ??? Apakah benar ketika manusia melandaskan sesuatu kepada manusia lain dengan mengatasnamakan kekuasaan rakyat ??? Walau seringkali pada suatu titik, demokrasi itu adalah virus. Mengapa virus ??? Karena sebenarnya demokrasi kadang menjadi diktator, diktator yang mengatasnamakan sebagai kekuasaan rakyat. Dan dengan sombongnya demokrasi mencoba mengambil peranan Tuhan. “Suara rakyat adalah suara Tuhan.”

Jika saya berkata, “Suara rakyat adalah suara Tuhan.” Dan ternyata setiap orang yang ada di sekeliling saya setuju akan hal ini. Tapi ternyata orang-orang yang ada di sekeliling saya itu adalah sekumpulan orang gila yang hanya bisa berkata, “Setuju!!!”
Lalu apakah anda masih berkata, “Suara rakyat adalah suara Tuhan.”

Jika semua kekuasaan diserahkan pada rakyat dalam wujud suara terbanyak maka kejahatan bisa menjadi kebenaran. Coba bayangkan, jika semua orang mengatakan pelacuran adalah hal yang baik karena bisa mendatangkan banyak uang. Dalam sebuah iklim yang super demokratis maka pendapat ini bisa menjadi sebuah kebenaran. Ingat, suara rakyat adalah suara Tuhan.

Lalu kepada siapa seharusnya kekuasaan diserahkan ???

Kekuasaan seharusnya berada dalam tangan yang terpercaya. Kekuasaan seharusnya berada pada tangan yang tidak memandangnya sebagai kekuasaan tetapi sebagai sebuah titipan. Kekuasaan seharusnya berada pada orang-orang yang mau memberikan pelayanan terbaik kepada para pemberi kekuasaan. Kekuasaan seharusnya berada pada orang-orang yang menjaga kebenaran. Bagaimanakah kita memperoleh orang-orang ini ??? Bagaimanakah mekanisme penyerahannya ???

Pada titik ini maka demokrasi bisa dijadikan mekanisme penyerahan kekuasaan dari rakyat kepada orang-orang yang terpercaya, orang-orang yang mau memberikan pelayanan terbaik, dan orang-orang yang bersedia menjaga kebenaran. Tapi hal ini pun tidak menjamin bahwa dengan demokrasi maka rakyat yang merupakan empunya kekuasaan akan mendapatkan pemimpin yang terpercaya. Karena dalam sebuah dunia realistis, manusia kadang terjebak pada hal-hal yang mereka lihat. “People do what people see.”

Ketika seorang calon pemimpin menampakkan citra yang baik, terpercaya, penuh wibawa, berkarisma, dan segala kebaikan lain maka rakyat yang empunya kekuasaan akan banyak memilih dia. Kita kembali lagi pada titik “People do what people see.”

Pada titik ini maka dalam sebuah iklim super demokratis, kadang rakyat harus menutup mata kala ia berada dalam kondisi harus menyerahkan kekuasaannya kepada seseorang yang ia percaya akan mampu memimpin bangsanya. Mereka diharuskan tidak hanya menggunakan mata tapi juga hati (baca : nurani) dan pikiran yang jernih.

Adanya demokrasi membuat rakyat dituntut lebih cerdas dari para calon pemimpinnya. Mereka harus mampu membaca hal-hal yang tak terlihat oleh mata, sesuatu yang lebih dari sebuah karisma, sesuatu yang lebih dari citra. Mereka harus mampu menyaring segala tipu daya (baca : lips service).

(c) kuhs production

Wednesday, December 29, 2004

Lebih Pintar

Kadang memang sebuah tulisan tidak harus selalu serius dan membosankan. Ini ada guyonan ringan. Bagi mereka yang kreatif dan didominasi oleh otak kanan akan tahu apa maksud dari tulisan ini. Selamat ketawa......
============================================
Minah pergi ke sungai bermaksud mencuci baju. Ketika baru mulai kegiatannya mencuci, dilihatnya seekor ikan terjepit di antara bebatuan menggelepar-gelepar. Begitu Minah menghampirinya, si ikan berkata, "Kalau kamu menolongku, aku akan mengabulkan tiga permintaanmu.

Tapi ingat, apa yang kamu minta membuat suamimu mendapatkannya sepuluh kali lipat."

Minah pun menolong ikan tersebut dan minta supaya wajahnya diubah menjadi cantik. "Tapi suamimu akan menjadi paling tampan di dunia," kata ikan mengingatkan."Nggak masalah," jawab Minah. Abrakadabra? jadilah Minah wanita yang amat cantik.

Permintaan kedua, Minah ingin menjadi kaya. "Ingat, suamimu akan sepuluh kali lebih kaya," kata ikan. "Ah, nggak apa-apa. Miliknya kan milikku juga." Abrakadabra? jadilah Minah orang yang kaya.

"Lalu permintaan ketiga?" tanya ikan.

"Aku ingin mendapatkan SERANGAN JANTUNG RINGAN."

Duit kaga bisa di makan??? -CREED INDIAN PROPHECY-

Only after the last tree has been cut down,
only after the last river has been poisoned,
only after the last fish has been caught,
only then will you find that money can not be eaten.
-CREED INDIAN PROPHECY-

Hanya setelah pohon terakhir ditebang,
hanya setelah sungai terakhir teracuni,
hanya setelah ikan yang terakhir didapat,
Hingga akhirnya kamu menemukan bahwa uang tak dapat dimakan.

Itulah arti dari sebuah -Cree Indian Prophecy-. Aku tak ingat lagi kapan kata dan statemen itu keluar dari para indian. Indian yang selama ini juga bernasib sama dengan suku-suku terasing di Indonesia. Ketika uang dan modal besar menggantikan kearifan lokal yang ada. Hingga semuanya tergantikan oleh uang.

Uang yang membuat kita lupa akan alam. Alam yang selama ini menjadi ibu kita. Alam yang selama ini mengasuh anak-anak kita. Alam yang selama ini iklas dan tidak mengharap apapun dari yang menumpanginya. Justru keanehan yang ada adalah manusia melupakan keberadaan alam. Alam yang selama ini menjadi ibu...

Sampai kapan semua itu terjadi... ?????
Harusnya kita menunggu hingga akhirnya kita menemukan bahwa uang tak dapat dimakan...???
Karena kala itu alam sudah mati dan tidak dapat menjadi ibu kita lagi

(c) kuh production.

Pisang Membuat Otak Segar

Selain memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat menyediakan cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami keletihan.
Makanan ringan dari pisang sangat populer bagi masyarakat di perkotaan maupun pedesaan. Beragam jenis makanan ringan dari pisang yang cukup populer antara lain kripik asal Lampung, sale (Bandung), molen (Bogor), dan epe (Makassar).

Ada laporan yang menyebutkan bahwa pisang berasal dari Asia Tenggara, Brasil, dan India. Di Asia Tenggara, pisang diyakini berasal dari Semenanjung Malaysia dan Filipina. Pisang telah lama berkembang di India, yaitu sejak 500 tahun sebelum Masehi dan menyebar sampai ke daerah Pasifik.

Pisang berkembang subur pada daerah tropis yang lembab, terutama di dataran rendah. Karena itu, di daerah hujan turun merata sepanjang tahun, produksi pisang dapat berlangsung tanpa mengenal musim. Tidak heran, Indonesia, Kepulauan Pasifik, dan Brasil terkenal sebagai negara pengekspor pisang.

Namun, Indonesia tidak termasuk dalam 15 negara terbesar di dunia yang mengonsumsi pisang. Masyarakat di negara-negara Afrika dan Amerika Latin dikenal sangat tinggi mengonsumsi pisang setiap tahunnya.

Berdasarkan cara konsumsi, pisang dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu banana dan plantain. Banana adalah pisang yang lebih sering dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, contohnya pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Plantain adalah pisang yang dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli.

Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.

Energi Instan
Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori.

Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi.

Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh.

Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme. Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda otak kekurangan energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun.

Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik, antara lain diekspresikan dalam kemampuan daya ingat. Glukosa tersebut terutama diperoleh dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa sangat terbatas keberadaannya.

Glukosa darah terutama didapat dari asupan makanan sumber karbohidrat. Pisang adalah alternatif terbaik untuk menyediakan energi di saat-saat istirahat atau jeda, pada waktu otak sangat membutuhkan energi yang cepat tersedia untuk aktivitas biologis.

Namun, kandungan protein dan lemak pisang ternyata kurang bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Meski demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi dari apel, yang hanya 0,3 persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi pisang dalam jumlah banyak.

Kaya Mineral
Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh.
Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang mencapai 2 miligram per 100 gram dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel, yang hanya mengandung 0,2 mg besi dan 0,1 mg seng untuk berat 100 gram.

Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin).

Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.

Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari. @ DR. Ir. Faisal Anwar, MS
Staf Pengajar Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga IPB
(Thx buat mela atas emailnya)

Tuesday, December 28, 2004

Du yu spik inglis wel...???

Sebenarnya rada aneh kalau di blog gue ada sesuatu yang lucu...
Tapi buat hiburan aja bagi orang-orang yang lagi stress ga pa pa... enjoy this story ya....sebenarnya ini dari temen gw...thx to mela and aris yang udah kasih cerita gilanya...

Du yu spik inglis wel, ai bet yu difikul andesten
dis (D.O. setelah
belajar 1 minggu BAHASA INGGRIS)


PART ONE
Gw kaget banget kemaren ini pas lewat di depannye
kelurahan, ngebaca
spanduk nyang isinya:

SAVE THE COUNTRY, HANG TNI ... SAVE THE PEOPLE, HANG
POLRI

Usut punye usut, ternyata nyang dimaksud ialah:

"Keselamatan negara, tergantung TNI ... keselamatan
rakyat, tergantung
POLRI"

Bujubuneng ..., rupanya si Lurah baru ikutan kursus
bahasa Inggris tapi
udah nekat buat tampil ...

PART TWO
Seorang supir lagi nyetirin boss bule Amrik, kebetulan
lagi sial.
Mobilnya nyodok kendaraan di depannya karena mendadak
berhenti. Dengan
terbata2 ia minta maaf kepada si boss:

Supir: Sorry Sir, I brake brake, do not eat. After I
check the wheel no
flower again. (maaf Tuan, saya rem2 nggak makan,
setelah saya cek
rodanya nggak ada kembangannya lagi)

Begitu si Boss mau ikutan ribut sama yg ditabrak, dia
bilang:

Supir: Don't follow mix, Sir! The bring that car if
not wrong is the
children fruit from manager moneys, he stupid doesn't
play! Let know
taste. (nggak usah ikut campur, Pak! Yang bawa mobil
itu kalo nggak salah
anak buah dari manajer keuangan, dia memang goblok
bukan main! Biar tahu
rasa)

Besoknya si supir gak masuk kerja, terus pas lusanya
dia masuk si boss
bule nanya:

Bule : Why didn't you come to work?

Supir : I am sorry boss, my body is not delicious, my
body taste like
enter the wind. (maaf boss, badan saya tidak enak,
badan saya rasanya
seperti masuk angin)

PART THREE
Suatu hari ada bule kehilangan sepeda motornya yg dia
parkir di depan
toko di sekitar jalan Malioboro, Yogya. Lalu dia
bertanya ke Paijo, yg
saat itu kebetulan berada di tempat parkir, apakah dia
ngeliat org yg
ngambil sepeda motornya.

Paijo: Yes, he use to table square-square. Worth he
fast-fast go
without wet expire (Iya, dia pakai kemeja kotak-kotak.
Pantes dia cepat-cepat
pergi tanpa basa basi)

Lalu dengan sok berwibawa Paijo menasehati,

Paijo: Sir, different river, if park bicycle motor
heart-heart, yes?
(Tuan, lain kali kalo parkir sepeda motor hati-hati
ya?)

Tapi bule itu diam saja karena nggak tau mau jawab
apa, shg Paijo jadi
ngedumel,

Paijo: Basic bule! (Dasar bule!)

Karena nggak tau harus ngomong apa lagi, si bule
ngeloyor pergi dan
dengan PD-nya Paijo bilang, "Breasttttt!" sambil
melambaikan tangannya.
Maksudnya sih: "Dadaaaaa!"

Monday, December 27, 2004

Matriks....????

Benarkah kita tidak sedang bermimpi. Ataukah semua terjadi di hari ini hanyalah sebuah mimpi ? Yakinkah anda bahwa anda tidak sedang bermimpi. Bahkan ketika aku menulis tulisan ini aku tidak yakin apakah ini nyata atau tidak. Aku tak pernah tahu apakah dunia yang kulihat selama ini adalah sebuah dunia yang sesungguhnya...

Ketika anda makan sebuah makanan enak pada sebuah restoran mewah, apakah anda yakin bahwa relung waktu yang terjadi saat itu adalah sebuah kenyataan ataukah sebuah tipuan ? Ketika anda menaiki mobil mewah, yakinkah anda bahwa saat itu adalah sesuatu yang real ataukah hanya sebuah ilusi. Ketika anda bercerita pada teman anda tentang masa lalu anda pada seorang teman, yakinkah anda bahwa memang semuanya itu terjadi ataukah itu semua hanya sekumpulan informasi palsu yang tersimpan di otak anda.

Suatu hari aku bermimpi...lho koq bisa bilang aku bermimpi padahal aku sendiri tidak yakin bahwa ketika aku menulis ini adalah sebuah kenyataan. Bagiku mimpi adalah ketika relung waktu dalam otakku berkata bahwa aku telah tidur dan dalam tidurku aku melihat, merasa dan mengalami sesuatu...

Dalam mimpi itu aku sedang dikepung segerombolan penjahat dan tiba-tiba sebuah pukulan keras bersarang di mulutku. Aku pun tersadar dan anehnya mulutku ternyata benar-benar berdarah. Lalu sebenarnya yang manakah yang nyata...mimpiku atau dunia nyata yang selama ini menjadi persepsiku selama ini.

Kita takkan pernah tahu mana yang nyata dan tak nyata. Karena semuanya berasal dari persepsi yang diciptakan oleh otak kita. Apa yang kita lihat, dengar, makan, bau, rasa, sentuhan, semua itu hanyalah sebuah persepsi. Sebuah persepsi yang timbul dan diciptakan oleh impuls atau sinyal-sinyal listrik. Semuanya bermula dari pergerakan atom yang ada di tubuh kita dan alam raya.

Kita kita menyentuh sesuatu maka saraf kita mengubah sentuhan yang ada menjadi sinyal listrik dan semuanya dikirimkan ke otak. Lalu otak menerjemahkan impuls yang ada dengan energi yang ada menjadi sebuah persepsi yang kita rasakan. Lalu apakah anda berani menjamin bahwa persepsi yang lihat selama ini adalah benar ???

Ketika lebah melihat sebuah dunia dari warna-warna ultraviolet yang didominasi oleh warna ungu lalu apakah kita lalu menyalahkan lebah bahwa dunia yang ia lihat adalah sebuah kesalahan. Ketika orang buta melihat dunia lebih dominan melalui suara dan sentuhan lalu apakah kita menyalahkan dia karena melihat dunia yang berbeda dari persepsi yang kita lihat. Ketika hiu merasa dengan labirin listrik yang ada pada sisi tubuhnya dan melihat ke permukaan air bagai hitam putih lalu salahkah hiu tersebut jika menyerang manusia yang dikiranya seekor penguin atau mungkin anjing laut. Lalu sebenarnya apakah dunia ini ????

Dunia ini hanyalah sekumpulan persepsi yang dibentuk dari serangkaian impuls yang diterjemahkan oleh otak. Ketika otak berkata hitam maka ia akan hitam. Anda mungkin menganggap tulisan ini absurd. Namun cobalah buka persepsi anda...siapakah yang mengatur semua itu ??? Adakah sang Penguasa yang mengatur semua gerak elektron yang ada di alam semesta ini ??? Tidakkah selama ini anda melihat sebuah keteraturan dalam dunia ini ??? Tanyalah ke nurani anda...cobalah anda tanyakan pada persepsi otak yang paling dalam. Bahkan tubuh anda pun, metabolisme anda, kemampuan anda saat ini untuk mendengar, melihat tulisan ini, dan semuanya itu adalah sebuah keteraturan dari elektron yang ada dalam tubuh anda.



Inspired by : Harun Yahya

© kuh’s production

Penghujung 2004

Mengisi liburan yang ada aku berjalan susuri jalanan Bogor. Aku bersama sahabatku yang kebetulan mempunyai hobi yang sama, yaitu menulis pada blogger. Kebetulan hari itu aku libur dan dia ada waktu untuk datang ke Bogor. Setelah olahraga pagi menyusuri kampus IPB, kami pun putuskan untuk pergi ke Gramedia.

Dalam perjalanan menuju Gramedia, aku melihat anak-anak jalanan yang bernyani gembira namun penuh kepiluan. Wajah-wajah mereka yang seharusnya gembira oleh permainan terengggut oleh kejamnya deru ibukota yang ikut melimbas Bogor. Perempatan jalan menuju hotel Pangrango yang dulu sepi pengamen, dari hari ke hari semakin dipadati oleh mereka. Lampu merah di depan bimbel Bintang Futura semakin banyak dipenuhi oleh pengamen dan anak jalanan.

Aku bertanya pada diriku, ”Jika bangsa ini telah kaya tapi mengapa semakin banyak pengemis dan pengamen di negeri ini.” Tapi mata ini ternyata melihat sebuah realita bahwa ternyata bangsa ini tidak miskin. Aku melihat Ferrari menyusuri jalan. Mobil Suzuki APV yang terbaru telah melaju di jalanan. Ford berkeliaran sampai ke desa. Bahkan di kecamatan Cepu tempatku lahir, aku melihat Ford berkeliaran dengan bebasnya. Factory outlet semakin padat oleh pengunjung. Jadi sebenarnya miskinkah kita ???? Atau mungkin kita sebenarnya miskin akan jiwa sehingga kekayaan yang ada tidak membuat kita berbagi dengan kaum lemah. Kita menjadi harimau bagi mereka dengan membentengi diri dan berkata, ”Lu pemalas sih, kaga mau sekolah makanya jadi pengemis, lu kaga mau bekerja keras, lu itu sampah masyarakat.”

”Kaya semakin kaya...miskin semakin miskin,” kata seorang bapak di sebelahku. ”Bogor tak seindah dulu...kini semakin panas...semakin banyak kejahatan...liat aja tuh anak jalanan semakin banyak,”kata dia lagi. ”Dulu pas tahun 80 an...jalan jam 2 malam itu kaga takut...tapi sekarang, bisa-bisa digorok orang,”kata dia lagi. Stop-stop koq jadi kata dia mlulu sih...kata gue mana.... J

Semuanya tidak menjadi semakin baik tapi semakin mundur. Yang berbeda bagiku adalah sekarang ini semuanya tampak seperti berteknologi. Ketika HP (phonsel) bak kacang goreng karena hampir semua orang punya. Ketika sebagian besar melihat dunia dari kotak bernama televisi. Ketika dunia terhubung satu sama lain melalui internet. Namun semua itu bagiku tampak semu. Karena mungkin kita tidak butuh semua itu. Apalah arti semua itu jika menjadikan kita lupa kodrati kita untuk menjadi makhluk sosial yang harus saling berbagi dengan sesamanya.


Inspired from my journey...

© kuh’s production

Friday, December 24, 2004

Wanita

Kaulah pengisi jiwa
Kaulah belahan jiwa yang mengembara
Kaulah pembakar semangat
Kaulah yang mampu mendebarkan hati Adam...
Galau ... gundah ... gelisah ... rindu
Kala lama tak bersua denganmu

Kaulah ladang yang menumbuhkan generasi
Kaulah guru bagi jiwa-jiwa yang rindu akan kasih sayang
Kaulah pendidik generasi
Kaulah sumber inspirasi jiwa...

Aku bukanlah apa-apa tanpa kehadiranmu...
Sebagian nafasku ada padamu...
Sebagian jiwaku telah kau renggut...

Aku takkan pernah bisa jauh darimu
Karna kaulah belahan jiwa
Bagian diriku ada padamu...

Aku takkan bisa berlari darimu
Aku tahu...
Semuanya bermula dari dirimu...dari sosok seorang ibu

Aku tahu...
Tanpa dirimu...aku takkan bisa hidup
Karna kau tercipta tuk jadi pasangan bagiku
Kau dan aku...satu

Bogor, 6 Maret 2003.

 

 © Apa Pendapatku tentang Dunia Site 2005 - Made by Kukuh Prakoso sebagai sebuah dedikasi untuk Dunia tanpa Batas.