Negaraku (1)
Aku tak mengerti dengan negaraku
Dulu kudengar...negaraku adalah negara yang makmur
Gemah ripah loh jinawi
Masyarakat gotong-royong
Saling menolong
Saling membantu
dan berjuta kebaikan lainnya
kini negaraku tak lebih dari sekumpulan pengkhianat
Pengkhianat yang menipu rakyatnya sendiri
penipu yang begitu pandai sembunyikan kebejatannya
Hingga yang ditipu pun tak sadar bahwa mereka ditipu
Negaraku dipimpin oleh negarawan bodoh
Begitu bodohnya hingga menjual bangsanya kepada bangsa lain
Satu persatu hajat manusia negeri ini dijual....
Tapi mereka tidak hanya bodoh
Tapi juga penakut...penjilat...dan plin-plan
Penakut karena mereka sangat takut kehilangan kekuasaan
Hingga menggunakan kekuasaan demi kekayaan dirinya
Penjilat karena tak mau tegak berdiri di atas kedua kakinya
Mereka hanya mampu merengek pada rentenir dengan mengatas namakan perbaikan ekonomi
Mereka menjilat...dan terus menjilat sang rentenir
hingga sang rentenir meminjamkan pisau tajam berupa hutang
pemimpinku sangat plin-plan hingga sangat mudah mengubah hukum yang dibuatnya sendiri
Plin-plan hingga takut ketahuan plin-plan
Liat saja...
seorang Gubernur yang diduga merampok rakyat...masih memimpin
tentunya ia memimpin karena negarawanku takut pliplannya dibeberkan oleh sang gubernur
Aku tak mengerti mengapa negarawan negeri ini tidak mengajarkan sebuah budi pekerti?
Yang jadi suri tauladan bagi bangsa ini
Bukan hanya seperti kecup wanita malam
Yang tampak indah dalam 1 2 menit
Sebuah keindahan dari pribadi negarawan nan elok
Kapankah itu ??????
30 Juli 2004
kukuh Prakoso (c)
kuh4portal@yahoo.com