This Blog is my space for share idea with a lot of people in internet. My blog contain about my opinion about world especially in Indonesia. Topic will be included are Forestry, Products, Love, Poem, Komputer & Technology, etc...

Tuesday, January 04, 2005

Kereta dan Wanita

Sebuah realitas wanita dalam sebuah ranah publik (kereta)
------------------------

20 Juni 2004.
Kereta Rel Listrik (KRL) baru saja berangkat dari Stasiun Kota, jam di pergelangan tanganku menunjukkan pukul 19.45. Hujan mengguyur kota Jakarta deras sekali, bagaimana dengan Bogor yang hampir setiap hari selalu hujan. Kereta melaju dengan malas-malasan, tak seperti biasanya kereta ini dari tadi melaju dengan tak biasa.

“Kereta ekonomi mana ada yang nyaman”, gerutu seorang Ibu pada anaknya yang sedari tadi rewel. Dalam hati aku berkata,”Mana ada yang nyaman di negeri ini untuk orang yang ga berduit, bayangin aja dari taun kedatanganku pertama kali di Jakarta mana pernah wajah KRL berubah, keretanya itu mlulu, malah makin lama makin rusak.”

Udara terasa panas sekali di dalam kereta, manusia berjubel memadati ruang kereta dengan tidak menyisakan ruang sedikit pun untuk tempat bergerak. Dalam suasana seperti ini kemungkinan besar ada setan yang beraksi. Ia bergerak dari saku ke saku, tas ke tas,berusaha merampok bawaan penumpang lainnya.

Kereta telah melewati stasiun Pasar Minggu. Ruangan lorong kereta sudah terasa agak longgar. Di stasiun Pasar Minggu tadi aku melihat segerombolan pemuda dan pemudi masuk dari gerbong yang lain. Dari jauh tampak mereka agak berbeda karena banyak di antara mereka yang memakai gelang punk dan anting serta tindik peniti. “Semoga mereka ga menuju ke gerbong ini”, pikirku dalam hati.

Gerombolan ini ternyata malah duduk di gerbong ini, bukan di gerbong tempat mereka masuk. Malas melihat mereka aku pun berusaha memejamkan mata, berlagak pura-pura tidur. Tapi aku tak bisa tingkah mereka bagiku aneh.

Aku termasuk orang yang tidak terlalu mementingkan gaya. Sebenarnya pakaian mereka tak bermasalah bagiku. Yang bermasalah adalah perbuatan mereka, karena mungkin standar moralku dengan mereka berbeda.

Semenjak mereka duduk tangan mereka saling bertaut, berpegang-pegangan dengan mesra, tanpa pernah malu padahal kereta adalah ruang publik. Laki-laki dan perempuan saling berdekapan di dingin malam, sambil ditemani nafsu setan. Aku tak tahu apa yang mereka bicarakan namun yang jelas mereka saling meremas tangan sambil kadang-kadang kepala sang perempuan bersandar di leher prianya. Yang kubingungkan ini ruang publik, apa tidak bisa untuk sopan sedikit, ini bukan di Amerika, ini di Timur bukan Barat.

Di stasiun Citayam, mereka akhirnya turun. Dalam hati aku berkata, “Nightmare is over, alhamdulilah ya Alloh.”

Wanita Oh Wanita
Sebenarnya apa yang terjadi pada wanita negeri ini. Kejadian berpegangan, remas meremas, sandar bersandar, bahkan sex tanpa ikatan sudah menjadi bagian dari pergaulan di negeri ini. Kejadian bermesraan di ruang publik tidak hanya terjadi di kereta saja. Di mall, kebun raya,angkot, bus, perpustakaan, pinggir jalan, dan ruang publik lain banyak kita temui suasana mesra tanpa ikatan. Mengapa aku mengatakan mesra tanpa ikatan karena mereka belum menikah, belum mempunyai ikatan sebagai suami istri.

Wanita mungkin telah menurunkan harga diri mereka sehingga kini para lelaki bisa menjamahnya tanpa ikatan, baik di ruang publik ataupun di ruang pribadi (baca : kamar hotel, apartemen, villa, dan sebagainya). Sebenarnya kita ini dimana sih, barat atau timur. Bagiku kompas moral kita telah bergeser ke barat. Perilaku kehidupan bebas di barat telah merambah ke negeri ini.

Hubungan suci bagi sebagian besar wanita mungkin sudah tak ada. Karena sebagian besar dari mereka kulihat telah melepaskan ikatan suci pernikahan. Sebagian besar dari mereka bisa jadi malah takut menikah, takut membina sebuah ikatan suci. Konsekuensi mungkin yang mereka takutkan ???

Hubungan tanpa ikatan, bagi sebagian wanita mungkin tanpa konsekuensi padahal sebenarnya hubungan ini menghadirkan konsekuensi yang lain. Mereka mungkin saja takut dengan konsekuensi sebuah rumah tangga, karena harus melayani keluarga dan suaminya. Tapi apakah hubungan tanpa ikatan tidak mempunyai konsekuensi.

Bagi pria mungkin tidak. Tapi apakah wanita telah melupakan kodratnya sebagai seorang ibu. Ibu yang harus melahirkan anak-anaknya. Apakah nantinya mereka membunuh anak-anak mereka dengan aborsi ? Kalaupun tidak aborsi, apakah mereka akan membiarkan anak mereka tumbuh sebagai anak tanpa pengakuan, pengakuan bahwa ia mempunyai seorang ayah. Ayah yang telah menyetubuhi dan lalu tak bertanggung jawab dan melarikan diri lalu menyetubuhi wanita lain kemudian melarikan diri dan seterusnya. Sampai akhirnya lahirlah berjuta anak tanpa ayah bahkan yang lebih parahnya berjuta anak mati karena ibunya harus melakukan aborsi.

Bagi pria baik-baik mungkin akan sulit untuk menemukan wanita yang baik di zaman seperti ini. Tapi wanita yang baik itu akan tetap ada walaupun mungkin bagaikan “jarum dalam tumpukan jerami.

Mungkin dalam beberapa tahun lagi akan ada iklan, ”Dicari wanita baik-baik, yang menutup tubuhnya/aurat, yang tak terjamah kesuciannya sebagai wanita dan menjaganya bagaikan harta paling berharga, yang mau membina sebuah ikatan suci dengan seorang pria baik-baik.”

(c) kuhs production

2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

saya turut prihatin dengan keadaan ini, baik di "timur" maupun di "barat". Di "barat" dulu ada scarlet letter "A" (http://www.novelguide.com/thescarletletter/novelsummary.html) yang digantungkan di leher seorang pezina dengan digantungkannya surat ini "sang wanita mendapat sanksi sosial (ada filmnya lho) bahkan kalau kita lihat para pilgrim (pendatang yang ke amerika) mereka memakai pakaian yang rapih (red: tidak ketat dan sexy). Bahkan saya pernah melihat di America's Funniest Home Video ada seorang wanita yang celananya tersingkap (di sensor), dia merasa malu dengan hal tersebut. Tampaknya memang ada "permainan" opini publik bahwa hal tersebut adalah budaya yang ok2 saja. kita gak tahu semua itu, tapi kalo boleh jujur:cinta" (red: nafsu) model kredit (raba sedikit demi sedikit hingga tak lagi tersisa sedikitpun kehormatan di diri) di jamin gak akan tahan lama.
Untuk wanita (pssst.... ini rahasia) kalo "kredit" udah lunas gimana ya? (ya dah selesai dan mungkin kredit yang lain lagi tuh si tukang "kredit"). Dan tahu gak di botol aqua ada tulisan please don't accept when the seal is broken.....? sekali seal mu broken waah don't accept deh jadinya. aduuh I LOVE WOMAN lah.... jangan mau ya kalo dibegitukan.... ya... ya....

5:36 PM

 
Anonymous Anonymous said...

Kenapa selalu wanita yg disalahkan???
atau dikorbankan???


peace
Yani98

12:44 PM

 

Post a Comment

<< Home

 

 © Apa Pendapatku tentang Dunia Site 2005 - Made by Kukuh Prakoso sebagai sebuah dedikasi untuk Dunia tanpa Batas.