This Blog is my space for share idea with a lot of people in internet. My blog contain about my opinion about world especially in Indonesia. Topic will be included are Forestry, Products, Love, Poem, Komputer & Technology, etc...

Saturday, November 26, 2005

Menunggu Pagi

"Tapi sekarang, aku udah putusin"
"ga akan milih siapa-siapa, kayanya aku lebih baik sendiri"

Apa yang terjadi
Bila hatiku
ku masih di sini menunggu pagi
seakan letih tlah menggangguku

ku masih terjaga
menunggu pagi

"entah, kapan"
malam berhenti
teman, aku masih menunggu pagi"

"aku sayang ama kamu, sejak kamu di situ, sampe sekarang, kamu tuh ga tau kalo aku sayang ma kamu."
"Itu dia masalahnya gas, aku tuh ga pernah bener-bener tau, aku menunggu gas..menunggu, tapi akhirnya aku tuh sadar ama satu hal, kamu tuh ga sesayang itu ama aku."

"kamu ga sesayang itu ma aku."
"ga akan milih siapa-siapa"

Song by: Peterpan.
===============================
Menunggu adalah pekerjaan yang membosankan. Apa lagi ketika harus menunggu bahwa seseorang yang kita sayangi benar-benar sadar bahwa dia memang benar mencintaiu kita.

Long Journey i think, and butuh kesabaran tentunya. Butuh kesabaran untuk mengetahui apakah seseorang itu benar-benar mencintai kita, ataukah tidak.

Jawaban dari penantian ini bisa menggembirakan, bisa pula menyedihkan. Akan sangat sedih jika dia ternyata tidak benar-benar mencintai kita.

Bagi mereka yang menunggu, tanyakanlah lagi kepada Penciptamu. Apakah memang dia jodoh kamu yang sesungguhnya. Ingat kawan, terkadang hati bisa menipu. Dan berbesar hatilah tuk menerima segala keputusan yang akan terjadi.

2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

wueleh2 "ready for the worst prepare for the best" :D

6:08 PM

 
Anonymous Anonymous said...

kalo gak salah itu salah Kuh...
"rugi ya masalahnya Gas.."
klo gak salah yg bener tuh...
"tuh dia masalahnya GAs...!"

cuma mo ngoreksi aja Kuh....
bukankah teman hrs saling mengingatkan? ^_^

7:54 PM

 

Post a Comment

<< Home

 

 © Apa Pendapatku tentang Dunia Site 2005 - Made by Kukuh Prakoso sebagai sebuah dedikasi untuk Dunia tanpa Batas.