Apa pendapatku tentang dunia ? ; World in my mind ?: Innocent Voices

This Blog is my space for share idea with a lot of people in internet. My blog contain about my opinion about world especially in Indonesia. Topic will be included are Forestry, Products, Love, Poem, Komputer & Technology, etc...

Thursday, December 08, 2005

Innocent Voices

Ketriste souyilayuwa
Elascassa de carto
Ketriste vivemihente
Elascassa de carto
(Spanish version)

Betapa sedih suara hujan
Di atas rumah karton
Betapa sedih hidup seseorang
Di atas rumah karton

Anak-anak warna tanahku
Akan menjadi luka
yang dimakan cacing
melihat mereka tersiksa
terbeban dari siksaannya
di atas desa ini

meninggalkan istrinya yang hamil
Di bawah kota
tertangkap dalam perangkap
(translated from Spanish version)

2 Comments:

Anonymous said...

mas, mksudnya apa sich, kok aku ga ngerti ya? apa aku yg kurang b'jiwa seni kali ye......

11:37 AM

Anonymous said...

Aha.... gue baru ngerti pas nonton filmnya. Bagus bgt filmnya.... dan ternyata kisah nyata lagi!!!!

3:51 PM

Post a Comment

<< Home

Saya kukuh prakoso
Dari Bogor, West Java, Indonesia
Usia24Tahun. Manusia yang sentiasa Berubah itulah diriku. Menyeberang dari satu sungai ke sungai yang lain. Menyusuri jejak pemikiran dari berbagai generasi. But i'm still crazy man, who wants to explore the world.

Ikuti di Twitter

Aku hanyalah manusia yang sentiasa berusaha menuliskan setiap relung waktu yang berlalu. To be Writer...
Bukan hal yang mudah untuk selalu menulis, menulis adalah kerja keras. Aku sangat tidak percaya bahwa menulis hanyalah mengandalkan mood. Mood hanyalah sesuatu hal yang sangat tidak bisa diandalkan. Kitalah yang harus memacu mood agar mau bekerja untuk kita.

Selain menulis, aku adalah Penyuluh Kehutanan yang harus selalu siap berbagi dengan masyarakat sekitar hutan. Hidup adalah belajar dan berbagi. Menyuluh adalah pembelajaran untuk memahami manusia yang hidup dalam naungan alam. Menarik simpul ilmu yang berada pada manusia yang selalu dibilang mengalami keterbelakangan dalam teknologi, walau pada kenyataan mereka seringkali lebih arif terhadap alam.